Tujuan Penciptaan Manusia

Oleh : Firman Afifudin Saleh

In syaa’a Allah, dipertemuan Ke. 5 (24 Maret 2021) ini kita akan membahas, tentang pertanyaan KEEMPAT, yaitu :

Apa pula keterkaitan antara tujuan penciptaan manusia, yaitu ibadah dengan rizki? Atau ini hanya kebetulan semata??

Kita perhatikan terlebih dahulu ayatnya :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ مَآ اُرِيْدُ مِنْهُمْ مِّنْ رِّزْقٍ وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ يُّطْعِمُوْنِ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku. Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.

(QS. Adz-Dzariyyat [51] : 56-58)

A. Hubungan antara Ibadah dan Rizki

Surat Adz-Dzariyat ayat 56-58 menegaskan bahwa kewajiban manusia dan jin ialah beribadah kepada Allah, sedangkan rizki itu sudah menjadi tanggungan Allah Ta’ala.

Maka, dari sini, para ulama’ menegaskan bahwa berdasarkan ayat ini, sesiapa yang ingin dilancarkan rizkinya oleh Allah, maka hendaklah ia memperbaiki shalatnya. Karena mendirikan shalat sesuai merupakan salah satu pintu untuk mendapatkan kemudahan rizki, sebagaimana rizki yang datang tidak terduga yang menghampiri Maryam yang sibuk beribadah di mihrabnya.

B. Tadabbur Ayat dan Kata

Dari ayat 56 – 58, ada beberapa kata yang bisa kita tadabburi maknanya :

  1. Kata خَلَقَ berarti menciptakan dari tiada menjadi ada.
    Hanya Allah yang bisa menciptakan dari tiada menjadi ada;
    Manusia hanya merekayasa (جَعَلَ), yaitu menciptakan sesuatu dari sesuatu yang sudah ada.
  2. Maka berdasarkan ayat ini, makhluk berakal yang diciptakan Allah dua genus (jenis): Jin dan Manusia. Dari jin tercipta dua spesies :
    1] Jin itu sendiri, yang dibuat dari api (nar), ada yang muslim ada yang kafir;
    2] Iblis, yang dibuat dari ini api (marij min nar), yang selalu kafir;
    Iblis adalah personnya, ketika ia melakukan pekerjaan jahatnya, ia disebut setan.
    Dan ada jenis yg ketiga, yaitu Malaikat, yang dibuat dari cahaya, yang selalu taat.
  3. Allah tidak membuat spesies lainnya untuk ins (إنس).
    Ins adalah manusia sebagai genus (jenis), ia dapat diterjemahkan dengan human.
    1] Ketika manusia mengambil bentuk sebagai person, ia disebut insan (mankind).
    2] ketika insan itu mengambil bentuk fisik ia disebut basyar. Basyar terdiri atas duk seks : zakar (jantan/masculine/male) dan untsa (betina/feminine/female).
    3] Ketika jantan dan betina itu mencul dengan ciri-ciri sesuai budaya (bercelana atau rok panjang, rambut panjang atau pendek, dsb), ia disebut rajul (laki-laki/man) dan mar’ah (perempuan/women).
  4. Maksud Allah menciptakan manusia adalah : لِيَعْبُدُوْنِ (agar mereka beribadah kepada-Ku).
    Di ujung ayat itu seharusnya ada huruf “Ya/ي” yang berarti “Aku”, namun huruf “Ya/ي” yang menunjukkan makna “Aku” nya ini dibuang. Jadi, Allah mempersingkat ucapan-Nya. Apa maksud dari Allah mempersingkat ucapan-Nya ini?
    Hikmahnya adalah agar pesan segera sampai ke telinga hamba-hamba-Nya untuk segera dilaksanakan.
    Yang manfaat dari ibadah itu pasti akan kembali kepada manusia itu sendiri.
  5. Ibnu Abbas berkata: Semua penyebutan ibadah dalam al-Quran maknanya adalah tauhid (Tafsir al-Qurthuby (18/193)).

    Artinya, jika dalam al-Quran terdapat perintah untuk beribadah kepada Allah, maksudnya adalah tauhidkan Allah atau sembahlah (beribadahlah) hanya kepada Allah. Karena itu, makna ayat ini adalah: Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali agar mereka beribadah hanya kepadaKu.

    Ibadah adalah penghambaan. Segala macam perbuatan atau ucapan yang dicintai dan diridhai oleh Allah adalah ibadah. Termasuk juga amalan hati seperti cinta kepada Allah, tunduk; menghinakan dan merendahkan diri, takut, berharap, tawakkal, semuanya adalah ibadah.

    Jika di dalam Al-Quran dan hadits terdapat perintah terhadap sesuatu, maka sesuatu itu adalah ibadah. Jika Allah dan RasulNya melarang sesuatu, maka meninggalkan sesuatu itu adalah ibadah.
  6. Sebagian Ulama menjelaskan bahwa perasaan yang harus dibangun pada saat beribadah harus mengandung 3 hal:
    1] cinta dengan pengagungan,
    2] takut, dan
    3] berharap.

    Barangsiapa yang dalam seluruh ibadah hanya mendasari pada cinta saja, maka ia adalah zindiq. Barangsiapa yang dalam seluruh ibadahnya hanya takut saja maka ia adalah Haruri (khowarij). Barangsiapa yang dalam seluruh ibadahnya hanya berharap saja, maka ia adalah Murji’ah. Barangsiapa yang menggabungkan perasaan cinta, berharap, dan takut dalam ibadah-ibadahnya, maka ia adalah seorang yang beriman. Sebagaimana ungkapan ini dijelaskan oleh Ibnul Qoyyim sebagai ucapan sebagian Ulama Salaf.
  7. Allah adalah Ar-Rozzaaq (الرَّزَّاقُ), bukan sekedar ar-Raaziq (الرَّازِقُ).
    1] Kalau Ar-Raaziq artinya yang memberi rezeki, sedangkan
    2] Ar-Rozzaaq adalah yang sangat banyak dan berlimpah dalam memberi rezeki.
  8. Para Ulama menjelaskan bahwa rezeki adalah segala pemberian dari Allah untuk manfaat duniawi dan Dien (agama). Semua nikmat yang kita terima adalah rezeki dari Allah, termasuk ketenangan hati, udara yang nyaman, dan ilmu yang bermanfaat. Sebagian orang menyempitkan makna rezeki hanya pada harta berupa uang dan semisalnya. Padahal, rezeki dari Allah yang kita terima lebih luas dari itu.

    مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

    “Barang siapa di antara kalian yang berada di waktu pagi dalam keadaan: sehat tubuhnya, perasaan aman dalam hatinya, dan hari itu ada kecukupan makanan, maka seakan-akan telah terkumpul (seluruh kenikmatan) dunia.”
    (H.R atTirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan atTirmidzi dan al-Albany)

Inilah JAWABAN DARI pertanyaan Ke-EMPAT, “Wallahu a’lam bish Shawwab”.

════ ❁✿❁ ════

Informasi dan saran:
WhatsApp : 085157798630 / 085220521059

Instagram : @adab.bandung
Website : https://adabbandung.com

Kumpulan Materi dan Rekaman Kajian ADAB di Bulan Februari 2021
Kumpulan Materi dan Rekaman Kajian ADAB di Bulan Maret 2021

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!